Saya kurang tau pasti kapan kamera ini dibeli, yang pasti...waktu itu saya lagi ada pelatihan di Ibukota Negara ini (Jakarta)...Iseng-iseng, saya ngajakin teman jalan-jalan ke mall yang terdekat dari lokasi pelatihan. Setelah melihat-lihat...saya kepincut dengan sebuah kamera yang saat itu memiliki resolusi tertinggi dengan kapasitas 8,1 Mega Pixels...saat itu 8,1 MP merupakan kapasitas tertinggi. Nggk tau kenapa, si pemilik toko mengarahkan saya untuk membeli kamera tersebut, padahal banyak merk lain yang terpajang di etalasenya, seperti nikkon coolpix, sonny, kodak, dan banyak yang lainnya.
Setelah negosiasi masalah harga, saya pun menyelesaikan transaksi dengan si pemilik toko. Satu kotak Kamera CASIO EXLIM EX - Z8 berhasil saya kantongin ke dalam tas ransel saya.
Photo pertama pun saya hadirkan spesial untuk kamera tersebut, sewaktu pulang dari pusat perbelanjaan tersebut saya tidak sengaja melihat ada pasangan bahagia sedang melakukan photo pre wedding di Bundaran Hotel Indonesia (HI), saya pun langsung meminta teman tersebut untuk berhenti di pinggir bundaran. Tanpa pikir panjang lagi....saya pun mengeluarkan kamera dan meminta bantuan kepada si teman untuk mengabadikan pose pertama saya dengan kamera tersebut.
Mulai saat itulah, hari-hari , bulan ke bulan saya isi dengan selalu mengabadikan moment-moment ataupun kejadian yang terhampar di hadapan saya dengan kamera tersebut.
Ditahun 2009 tepatnya disaat gempa 30 September 2009 meluluh lantakkan Kota Padang, Pariaman dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat. Kamera ini memiliki peran besar bagi saya untuk mengabadikan beberapa moment yang terjadi pasca gempa melanda. Dan karena gempa tersebut lah akhirnya kamera yang saya miliki ini berujung dengan kerusakan.
Kamera tersebut telah saya bawa ikut dalam setiap aksi kemanuasiaan yang saya lakukan bersama dengan rekan-rekan di red cross. Hujan, badai maupun panas terik harus dihadapi saat mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di lapangan. Mungkin karena itulah kamera yang saya miliki selama kurang lebih 2 tahun tersebut harus kehilangan kekuatan pencahayaannya. Setelah berkonsultasi dan juga membawa kepada ahlinya, penyakit yang di diagnosa oleh kamera saya tersebut cukup mengkhawatirkan, dan saat ini dengan terpaksa kamera tersebut saya musiumkan.